Bagi rekan-rekan yang mau melamar pekerjaan baik di perusahaan swasta atau pun di instansi pemerintah, pada umumnya akan diadakan tes wawancara atau interview sebagai tahapan dalam menyeleksi calon pegawai atau karyawan. Bagi sebagian pelamar, tes interview sering kali menjadi momok yang menakutkan, karena pada tahapan tes interview inilah kebanyakan calon karyawan gagal walaupun sudah lulus dalam tes tulis.
Cara menghadapi tes interview boleh dibilang gampang-gampang susah. Gampangnya kita tinggal ngomong dan jawab semua pertanyaan yang diajukan, sedangkan susahnya omongan dan jawaban kita tersebut harus sesuai dengan kriteria dan harapan perusahaan atau instansi tersebut.
Jadi agar lulus dalam menghadapi interview kita harus banyak tahun informasi tentang perusahaan atau instansi yang kita lamar, dan di samping itu kita harus tahu karakter calon karyawan seperti apa yang diinginkan oleh perusahaan tersebut.
Baca pula Artikel Terkait di bawah ini:
Cara Membuat Curriculum Vitae yang Keren dan Menarik Menggunakan Microsoft Word
Contoh Surat Lamaran Kerja Kreatif yang Menarik Perhatian HRD
Baca pula Artikel Terkait di bawah ini:
Cara Membuat Curriculum Vitae yang Keren dan Menarik Menggunakan Microsoft Word
Contoh Surat Lamaran Kerja Kreatif yang Menarik Perhatian HRD
10 Karakter Pelamar Kerja yang Diminati Perusahaan
Pada umumnya karakter calon pegawai yang diinginkan oleh perusahaan baik swasta maupun pemerintah adalah mereka yang memiliki karakter sebagai berikut:
- Mau bekerja keras dan tidak mudah menyerah atau putus asa
- Mempunyai kemampuan yang bisa diandalkan dalam bidang job-nya masing-masing
- Tidak sombong dan dapat menghargai orang lain
- Memiliki motivasi yang tinggi untuk memajukan perusahaan
- Mau dan mampu bekerja sama dalam tim
- Rapi dan teratur, baik dalam bekerja maupun dalam penampilan
- Sanggup dalam menghadapi berbagai tekanan dalam pekerjaan
- Bisa berkomunikasi dengan efektif, baik dengan atasan maupun dengan sesama karyawan lainnya
- Fleksibel atau mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan kerja
- Memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi pekerjaannya
Karakter-karakter calon pegawai seperti itulah yang pada umumnya diinginkan oleh perusahaan. Maka dari itu, perusahaan melaksanakan tes wawancara atau interview untuk mengetahui sifat-sifat sesungguhnya yang ada pada diri calon pegawainya. Karakter-karakter tersebut dapat terekam dari jawaban dan gaya bicara calon pegawai saat interview.
Jadi kunci sukses lulus tes interview adalah hati-hati dalam bicara saat menjawab pertanyaan yang diajukan, karena di balik pertanyaan sederhana yang diajukan, tersimpan maksud tersembunyi yaitu untuk mengetahui karakter yang sesungguhnya dari calon pegawai.
Pertanyaan Paling Umum Saat Interview
Pertanyaan saat interview kerja yang paling umum ditanyakan adalah tentang data diri kita sebagaimana yang kita tuangkan dalam Curriculum Vitae atau Daftar Riwayat Hidup. Pertanyaannya mungkin seperti ini:
"Silakan ceritakan tentang diri anda!" atau mungkin "Silakan gambarkan siapa diri anda!"
Pertanyaan ini atau lebih tepatnya permintaan ini adalah cara yang paling efektif bagi pewawancara (pihak perusahaan) untuk mengetahui karakter yang dimiliki pelamar, seperti:
- Bagaimana cara dan gaya bicaranya
- Sejauh mana penguasaan bahasa serta wawasan kebahasaan lainnya
- Apakah pelamar teratur dan runtut dalam berbicara
- Bagaimana tingkat keefektifan dan kelancaran dalam berbicara
- Sejauh mana tingkat kepercayaan diri yang dimiliki oleh calon karyawan
- Bagaimana sikap sopan santun saat berbicara
- Kejujuran, misalnya saja apakah ada perbedaan mencolok antara data dalam berkas lamaran dengan yang kita ceritakan langsung. Jika terdapat banyak perbedaan, maka kita dianggap tidak jujur dan suka berbohong.
Contoh Pertanyaan Jebakan dalam Interview
Tidak jarang pihak perusahaan dalam tes interview memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat jebakan, dengan maksud untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya watak dan kepribadian calon karyawan.
Berikut adalah contoh-contoh umum pertanyaan jebakan yang sering diajukan saat interview:
1. Kenapa anda ingin bekerja di perusahaan kami?
Walau pada dasarnya kita bekerja untuk mencari uang, namun anda jangan mengatakannya dengan jelas dan tegas kalau tujuannya semata-mata hanya mencari uang. Mungkin anda bisa mengatakannya seperti berikut:
Sepengetahuan saya PT (sebutkan nama perusahaannya) sudah memiliki reputasi yang baik, jadi saya pikir akan menjadi tempat yang baik bagi saya untuk mengimplementasikan ilmu dan keahlian yang saya miliki demi kemajuan perusahaan ini, di samping untuk menambah wawasan keilmuan yang lebih luas bagi saya sendiri.
Contoh jawaban di atas selain singkat dan padat juga mencerminkan bahwa kita bekerja bukan semata-mata mencari uang, melainkan juga mencari ilmu dan mengembangkan wawasan. Ini berarti bahwa kita adalah seorang yang suka belajar. Dan seorang pekerja yang suka belajar sangat disukai oleh perusahaannya.
2. Apakah anda sudah bekerja sebelumnya?
Untuk jawaban pertanyaan di atas tentu saja hanya ada dua kemungkinan, "sudah" atau "belum". Bila anda mengatakan "sudah" pasti akan keluar pertanyaan berikutnya. "Di perusahaan mana anda bekerja?" atau mungkin: "Di mana anda bekerja sebelumnya?" Dan untuk jawaban tersebut tentu tidak sulit. Yang perlu hati-hati saat interview adalah menjawab pertanyaan nomor 3 di bawah ini.
Untuk jawaban pertanyaan di atas tentu saja hanya ada dua kemungkinan, "sudah" atau "belum". Bila anda mengatakan "sudah" pasti akan keluar pertanyaan berikutnya. "Di perusahaan mana anda bekerja?" atau mungkin: "Di mana anda bekerja sebelumnya?" Dan untuk jawaban tersebut tentu tidak sulit. Yang perlu hati-hati saat interview adalah menjawab pertanyaan nomor 3 di bawah ini.
3. Apa alasan anda keluar dari perusahaan sebelumnya?
Di balik pertanyaan yang sederhana tersebut terselip jebakan yang akan membuat anda gagal jadi karyawan, jika tidak hati-hati dalam memberikan jawaban. Saat menjawab atau menjelaskan kenapa anda keluar dari perusahaan sebelumnya, hindari mengatakan alasan-alasan seperti berikut di bawah ini:
Di balik pertanyaan yang sederhana tersebut terselip jebakan yang akan membuat anda gagal jadi karyawan, jika tidak hati-hati dalam memberikan jawaban. Saat menjawab atau menjelaskan kenapa anda keluar dari perusahaan sebelumnya, hindari mengatakan alasan-alasan seperti berikut di bawah ini:
- "Tidak betah" atau "tidak nyaman" atau "tidak kerasan", bila anda mengatakan salah satu alasan tersebut, anda akan dianggap sebagai orang yang tidak tahan terhadap tekanan, tidak pleksibel dan anda bukan termasuk seorang pekerja keras. Anda akan gagal jika mengatakan alasan tersebut.
- "Gaji kecil" atau "Upah lembur minim" atau "Lembur tidak dibayar", jika anda mengatakan ini yang menjadikan alasan anda keluar dari perusahaan sebelumnya, maka anda akan dianggap sebagai orang yang memiliki loyalitas rendah terhadap perusahaan. Kemungkinan besar anda tidak akan diterima.
- "Kesejahteraan rendah" atau "Gaji tidak naik-naik" atau " Ini kurang, anu kurang..." Jawaban seperti itu anda termasuk karyawan yang terlalu banyak menuntut. Dan karyawan seperti ini tidak disukai oleh setiap perusahaan.
Kesimpulannya, jangan pernah mengungkapkan kekurangan atau kejelekan perusahaan sebelumnya ketika anda ditanya alasan keluar dari perusahaan tersebut. Ingat setiap perusahaan tidak mau kalau kekurangan dan kejelekannya dibagikan ke orang lain, termasuk perusahaan yang sedang anda lamar.
Jawaban yang masih bisa diterima oleh perusahaan yang anda lamar, mungkin jika alasan keluarnya anda dari perusahaan sebelumnya karena habis kontrak kerja dan tidak ada perpanjangan kontrak, karena berpindah tempat tinggal atau mungkin karena perampingan karyawan, perusahaan pailit, perusahaan tidak berproduksi lagi dan lain sebagainya.
4. Berapa gaji yang anda inginkan/minta dari perusahaan kami?
Jawaban yang masih bisa diterima oleh perusahaan yang anda lamar, mungkin jika alasan keluarnya anda dari perusahaan sebelumnya karena habis kontrak kerja dan tidak ada perpanjangan kontrak, karena berpindah tempat tinggal atau mungkin karena perampingan karyawan, perusahaan pailit, perusahaan tidak berproduksi lagi dan lain sebagainya.
4. Berapa gaji yang anda inginkan/minta dari perusahaan kami?
Pertanyaan ini jelas jebakan bagi pelamar. Ingat posisi pelamar dalam hal ini adalah yang meminta, jadi tidak logis jika pelamar menentukan jumlah. Seharusnya yang akan memberi yang menentukan jumlah, bukan yang meminta. Jika yang meminta menentukan jumlah artinya dia seorang egois kalau tidak mau disebut perampok.
Kalau anda menjawab pertanyaan di atas dengan jumlah angka, pasti akan kebingungan. Mau menjawab dengan jumlah angka besar takut perusahaan tidak menerimanya karena di luar standar gaji perusahaan tersebut, mau menyebutkan jumlah angka kecil takut terlalu rendah dan anda pun tidak ingin digaji rendah.
Contoh alternatif untuk menjawab pertanyaan di atas mungkin seperti berikut ini:
"Kalaupun saya diterima di perusahaan ini, saya tidak punya hak untuk menentukan besarnya gaji, saya hanya punya hak untuk menerima gaji sesuai dengan kontribusi keahlian dan tenaga yang saya berikan yang mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan perusahaan ini."
Contoh jawaban di atas akan terdengar lebih profesional dari pada anda menjawabnya dengan jumlah angka yang akan membuat anda terlihat picik dan dangkal. Itu hanya sekedar contoh dan tentu saja anda bisa membuat jawaban yang lebih baik dan lebih profesional.
Masih banyak tentunya berbagai macam pertanyaan yang diajukan saat tes interview, tergantung pada masing-masing perusahaannya. Contoh-contoh pertanyaan di atas hanya merupakan contoh perusahaan yang paling sering diajukan oleh banyak jenis perusahaan saat tes interview.
Sebelum Interview satu hal yang perlu diingat, anda bukan sedang menghadapi sidang pengadilan perkara pembunuhan atau korupsi. Jadi kalau pun anda salah atau tidak bisa menjawab anda tidak akan dipenjara apalagi dibunuh. Anda hanya akan diajak ngobrol yang bersangkut-paut dengan diri anda sendiri.
Kalau anda menjawab pertanyaan di atas dengan jumlah angka, pasti akan kebingungan. Mau menjawab dengan jumlah angka besar takut perusahaan tidak menerimanya karena di luar standar gaji perusahaan tersebut, mau menyebutkan jumlah angka kecil takut terlalu rendah dan anda pun tidak ingin digaji rendah.
Contoh alternatif untuk menjawab pertanyaan di atas mungkin seperti berikut ini:
"Kalaupun saya diterima di perusahaan ini, saya tidak punya hak untuk menentukan besarnya gaji, saya hanya punya hak untuk menerima gaji sesuai dengan kontribusi keahlian dan tenaga yang saya berikan yang mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan perusahaan ini."
Contoh jawaban di atas akan terdengar lebih profesional dari pada anda menjawabnya dengan jumlah angka yang akan membuat anda terlihat picik dan dangkal. Itu hanya sekedar contoh dan tentu saja anda bisa membuat jawaban yang lebih baik dan lebih profesional.
Masih banyak tentunya berbagai macam pertanyaan yang diajukan saat tes interview, tergantung pada masing-masing perusahaannya. Contoh-contoh pertanyaan di atas hanya merupakan contoh perusahaan yang paling sering diajukan oleh banyak jenis perusahaan saat tes interview.
Sikap yang Baik Saat Mengikuti Tes Interview
Dalam sesi tes interview selain tadi kita harus menjawab semua pertanyaan yang diajukan, juga tidak kalah pentingnya adalah sikap kita saat mengikuti tes interview. Bagaimana sikap yang baik saat interview, sebaiknya anda memperhatikan hal-hal berikut di bawah ini.Sebelum Interview satu hal yang perlu diingat, anda bukan sedang menghadapi sidang pengadilan perkara pembunuhan atau korupsi. Jadi kalau pun anda salah atau tidak bisa menjawab anda tidak akan dipenjara apalagi dibunuh. Anda hanya akan diajak ngobrol yang bersangkut-paut dengan diri anda sendiri.
- Berpakaian yang rapi dan sopan dan jangan berdandan berlebihan
- Jangan lupa berdo'a sebelum masuk ruang interview
- Ketika anda akan masuk ruang interview, lepaskan beban pikiran dan perasaan dengan menarik nafas panjang dan dalam, kemudian lepaskan dengan perlahan. Lakukan beberapa kali jika mungkin
- Saat anda masuk ruang interview, jangan langsung duduk sebelum dipersilakan duduk
- Ucapkan terimakasih dengan senyum ramah, ketika anda dipersilakan duduk
- Duduklah dengan rileks namun tetap sopan
- Perlihatkan wajah berseri yang penuh semangat
- Duduk dengan tegak sampai punggung anda menyentuh senderan kursi, tapi ingat bukan bersender.
- Sentuhkan punggung telapak tangan kiri dengan telapak dalam tangan kanan anda dan letakkan dengan menghadap ke atas di atas kedua paha
- Arahkan pandangan anda ke pewawancara dengan pandangan sopan dan hormat, jangan menundukkan kepala
- Dengarkan dengan baik setiap pertanyaan, dan jangan pernah memotong/menyela pertanyaan pewawancara
- Jawab setiap pertanyaan dengan runtut dan teratur
- Jika ada pertanyaan atau kata-kata yang kurang jelas banget, anda bisa memintanya dengan santun untuk diperjelas atau diulang. Namun jangan terlalu banyak untuk meminta mengulangi pertanyaan
- Setelah tes interview selesai jangan lupa ucapkan terimakasih.
Simak juga Video Tutorial Cara Membuat Curriculum Vitae yang Lebih Keren Menggunakan PowerPoint, Silakan klik Thumbnail di bawah ini!
Itulah barangkali yang perlu perhatikan saat mengikuti tes interview, semoga artikel ini ada manfaatnya. Jika ada saran, keritik atau pertanyaan, silakan tuliskan dalam komentar. Dengan senang hati BossTutorial akan menjawab secepat yang kami bisa.
Terimakasih sudah mampir ke blog www.Bosstutorial.com
Bagi rekan-rekan yang mau melamar pekerjaan baik di perusahaan swasta atau pun di instansi pemerintah, pada umumnya akan diadakan tes wawancara atau interview sebagai tahapan dalam menyeleksi calon pegawai atau karyawan. Bagi sebagian pelamar, tes interview sering kali menjadi momok yang menakutkan, karena pada tahapan tes interview inilah kebanyakan calon karyawan gagal walaupun sudah lulus dalam tes tulis.
Cara menghadapi tes interview boleh dibilang gampang-gampang susah. Gampangnya kita tinggal ngomong dan jawab semua pertanyaan yang diajukan, sedangkan susahnya omongan dan jawaban kita tersebut harus sesuai dengan kriteria dan harapan perusahaan atau instansi tersebut.
Jadi agar lulus dalam menghadapi interview kita harus banyak tahun informasi tentang perusahaan atau instansi yang kita lamar, dan di samping itu kita harus tahu karakter calon karyawan seperti apa yang diinginkan oleh perusahaan tersebut.
Baca pula Artikel Terkait di bawah ini:
Cara Membuat Curriculum Vitae yang Keren dan Menarik Menggunakan Microsoft Word
Contoh Surat Lamaran Kerja Kreatif yang Menarik Perhatian HRD
Baca pula Artikel Terkait di bawah ini:
Cara Membuat Curriculum Vitae yang Keren dan Menarik Menggunakan Microsoft Word
Contoh Surat Lamaran Kerja Kreatif yang Menarik Perhatian HRD
10 Karakter Pelamar Kerja yang Diminati Perusahaan
Pada umumnya karakter calon pegawai yang diinginkan oleh perusahaan baik swasta maupun pemerintah adalah mereka yang memiliki karakter sebagai berikut:
- Mau bekerja keras dan tidak mudah menyerah atau putus asa
- Mempunyai kemampuan yang bisa diandalkan dalam bidang job-nya masing-masing
- Tidak sombong dan dapat menghargai orang lain
- Memiliki motivasi yang tinggi untuk memajukan perusahaan
- Mau dan mampu bekerja sama dalam tim
- Rapi dan teratur, baik dalam bekerja maupun dalam penampilan
- Sanggup dalam menghadapi berbagai tekanan dalam pekerjaan
- Bisa berkomunikasi dengan efektif, baik dengan atasan maupun dengan sesama karyawan lainnya
- Fleksibel atau mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan kerja
- Memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi pekerjaannya
Karakter-karakter calon pegawai seperti itulah yang pada umumnya diinginkan oleh perusahaan. Maka dari itu, perusahaan melaksanakan tes wawancara atau interview untuk mengetahui sifat-sifat sesungguhnya yang ada pada diri calon pegawainya. Karakter-karakter tersebut dapat terekam dari jawaban dan gaya bicara calon pegawai saat interview.
Jadi kunci sukses lulus tes interview adalah hati-hati dalam bicara saat menjawab pertanyaan yang diajukan, karena di balik pertanyaan sederhana yang diajukan, tersimpan maksud tersembunyi yaitu untuk mengetahui karakter yang sesungguhnya dari calon pegawai.
Pertanyaan Paling Umum Saat Interview
Pertanyaan saat interview kerja yang paling umum ditanyakan adalah tentang data diri kita sebagaimana yang kita tuangkan dalam Curriculum Vitae atau Daftar Riwayat Hidup. Pertanyaannya mungkin seperti ini:
"Silakan ceritakan tentang diri anda!" atau mungkin "Silakan gambarkan siapa diri anda!"
Pertanyaan ini atau lebih tepatnya permintaan ini adalah cara yang paling efektif bagi pewawancara (pihak perusahaan) untuk mengetahui karakter yang dimiliki pelamar, seperti:
- Bagaimana cara dan gaya bicaranya
- Sejauh mana penguasaan bahasa serta wawasan kebahasaan lainnya
- Apakah pelamar teratur dan runtut dalam berbicara
- Bagaimana tingkat keefektifan dan kelancaran dalam berbicara
- Sejauh mana tingkat kepercayaan diri yang dimiliki oleh calon karyawan
- Bagaimana sikap sopan santun saat berbicara
- Kejujuran, misalnya saja apakah ada perbedaan mencolok antara data dalam berkas lamaran dengan yang kita ceritakan langsung. Jika terdapat banyak perbedaan, maka kita dianggap tidak jujur dan suka berbohong.
Contoh Pertanyaan Jebakan dalam Interview
Tidak jarang pihak perusahaan dalam tes interview memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat jebakan, dengan maksud untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya watak dan kepribadian calon karyawan.
Berikut adalah contoh-contoh umum pertanyaan jebakan yang sering diajukan saat interview:
1. Kenapa anda ingin bekerja di perusahaan kami?
Walau pada dasarnya kita bekerja untuk mencari uang, namun anda jangan mengatakannya dengan jelas dan tegas kalau tujuannya semata-mata hanya mencari uang. Mungkin anda bisa mengatakannya seperti berikut:
Sepengetahuan saya PT (sebutkan nama perusahaannya) sudah memiliki reputasi yang baik, jadi saya pikir akan menjadi tempat yang baik bagi saya untuk mengimplementasikan ilmu dan keahlian yang saya miliki demi kemajuan perusahaan ini, di samping untuk menambah wawasan keilmuan yang lebih luas bagi saya sendiri.
Contoh jawaban di atas selain singkat dan padat juga mencerminkan bahwa kita bekerja bukan semata-mata mencari uang, melainkan juga mencari ilmu dan mengembangkan wawasan. Ini berarti bahwa kita adalah seorang yang suka belajar. Dan seorang pekerja yang suka belajar sangat disukai oleh perusahaannya.
2. Apakah anda sudah bekerja sebelumnya?
Untuk jawaban pertanyaan di atas tentu saja hanya ada dua kemungkinan, "sudah" atau "belum". Bila anda mengatakan "sudah" pasti akan keluar pertanyaan berikutnya. "Di perusahaan mana anda bekerja?" atau mungkin: "Di mana anda bekerja sebelumnya?" Dan untuk jawaban tersebut tentu tidak sulit. Yang perlu hati-hati saat interview adalah menjawab pertanyaan nomor 3 di bawah ini.
Untuk jawaban pertanyaan di atas tentu saja hanya ada dua kemungkinan, "sudah" atau "belum". Bila anda mengatakan "sudah" pasti akan keluar pertanyaan berikutnya. "Di perusahaan mana anda bekerja?" atau mungkin: "Di mana anda bekerja sebelumnya?" Dan untuk jawaban tersebut tentu tidak sulit. Yang perlu hati-hati saat interview adalah menjawab pertanyaan nomor 3 di bawah ini.
3. Apa alasan anda keluar dari perusahaan sebelumnya?
Di balik pertanyaan yang sederhana tersebut terselip jebakan yang akan membuat anda gagal jadi karyawan, jika tidak hati-hati dalam memberikan jawaban. Saat menjawab atau menjelaskan kenapa anda keluar dari perusahaan sebelumnya, hindari mengatakan alasan-alasan seperti berikut di bawah ini:
Di balik pertanyaan yang sederhana tersebut terselip jebakan yang akan membuat anda gagal jadi karyawan, jika tidak hati-hati dalam memberikan jawaban. Saat menjawab atau menjelaskan kenapa anda keluar dari perusahaan sebelumnya, hindari mengatakan alasan-alasan seperti berikut di bawah ini:
- "Tidak betah" atau "tidak nyaman" atau "tidak kerasan", bila anda mengatakan salah satu alasan tersebut, anda akan dianggap sebagai orang yang tidak tahan terhadap tekanan, tidak pleksibel dan anda bukan termasuk seorang pekerja keras. Anda akan gagal jika mengatakan alasan tersebut.
- "Gaji kecil" atau "Upah lembur minim" atau "Lembur tidak dibayar", jika anda mengatakan ini yang menjadikan alasan anda keluar dari perusahaan sebelumnya, maka anda akan dianggap sebagai orang yang memiliki loyalitas rendah terhadap perusahaan. Kemungkinan besar anda tidak akan diterima.
- "Kesejahteraan rendah" atau "Gaji tidak naik-naik" atau " Ini kurang, anu kurang..." Jawaban seperti itu anda termasuk karyawan yang terlalu banyak menuntut. Dan karyawan seperti ini tidak disukai oleh setiap perusahaan.
Kesimpulannya, jangan pernah mengungkapkan kekurangan atau kejelekan perusahaan sebelumnya ketika anda ditanya alasan keluar dari perusahaan tersebut. Ingat setiap perusahaan tidak mau kalau kekurangan dan kejelekannya dibagikan ke orang lain, termasuk perusahaan yang sedang anda lamar.
Jawaban yang masih bisa diterima oleh perusahaan yang anda lamar, mungkin jika alasan keluarnya anda dari perusahaan sebelumnya karena habis kontrak kerja dan tidak ada perpanjangan kontrak, karena berpindah tempat tinggal atau mungkin karena perampingan karyawan, perusahaan pailit, perusahaan tidak berproduksi lagi dan lain sebagainya.
4. Berapa gaji yang anda inginkan/minta dari perusahaan kami?
Jawaban yang masih bisa diterima oleh perusahaan yang anda lamar, mungkin jika alasan keluarnya anda dari perusahaan sebelumnya karena habis kontrak kerja dan tidak ada perpanjangan kontrak, karena berpindah tempat tinggal atau mungkin karena perampingan karyawan, perusahaan pailit, perusahaan tidak berproduksi lagi dan lain sebagainya.
4. Berapa gaji yang anda inginkan/minta dari perusahaan kami?
Pertanyaan ini jelas jebakan bagi pelamar. Ingat posisi pelamar dalam hal ini adalah yang meminta, jadi tidak logis jika pelamar menentukan jumlah. Seharusnya yang akan memberi yang menentukan jumlah, bukan yang meminta. Jika yang meminta menentukan jumlah artinya dia seorang egois kalau tidak mau disebut perampok.
Kalau anda menjawab pertanyaan di atas dengan jumlah angka, pasti akan kebingungan. Mau menjawab dengan jumlah angka besar takut perusahaan tidak menerimanya karena di luar standar gaji perusahaan tersebut, mau menyebutkan jumlah angka kecil takut terlalu rendah dan anda pun tidak ingin digaji rendah.
Contoh alternatif untuk menjawab pertanyaan di atas mungkin seperti berikut ini:
"Kalaupun saya diterima di perusahaan ini, saya tidak punya hak untuk menentukan besarnya gaji, saya hanya punya hak untuk menerima gaji sesuai dengan kontribusi keahlian dan tenaga yang saya berikan yang mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan perusahaan ini."
Contoh jawaban di atas akan terdengar lebih profesional dari pada anda menjawabnya dengan jumlah angka yang akan membuat anda terlihat picik dan dangkal. Itu hanya sekedar contoh dan tentu saja anda bisa membuat jawaban yang lebih baik dan lebih profesional.
Masih banyak tentunya berbagai macam pertanyaan yang diajukan saat tes interview, tergantung pada masing-masing perusahaannya. Contoh-contoh pertanyaan di atas hanya merupakan contoh perusahaan yang paling sering diajukan oleh banyak jenis perusahaan saat tes interview.
Sebelum Interview satu hal yang perlu diingat, anda bukan sedang menghadapi sidang pengadilan perkara pembunuhan atau korupsi. Jadi kalau pun anda salah atau tidak bisa menjawab anda tidak akan dipenjara apalagi dibunuh. Anda hanya akan diajak ngobrol yang bersangkut-paut dengan diri anda sendiri.
Kalau anda menjawab pertanyaan di atas dengan jumlah angka, pasti akan kebingungan. Mau menjawab dengan jumlah angka besar takut perusahaan tidak menerimanya karena di luar standar gaji perusahaan tersebut, mau menyebutkan jumlah angka kecil takut terlalu rendah dan anda pun tidak ingin digaji rendah.
Contoh alternatif untuk menjawab pertanyaan di atas mungkin seperti berikut ini:
"Kalaupun saya diterima di perusahaan ini, saya tidak punya hak untuk menentukan besarnya gaji, saya hanya punya hak untuk menerima gaji sesuai dengan kontribusi keahlian dan tenaga yang saya berikan yang mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan perusahaan ini."
Contoh jawaban di atas akan terdengar lebih profesional dari pada anda menjawabnya dengan jumlah angka yang akan membuat anda terlihat picik dan dangkal. Itu hanya sekedar contoh dan tentu saja anda bisa membuat jawaban yang lebih baik dan lebih profesional.
Masih banyak tentunya berbagai macam pertanyaan yang diajukan saat tes interview, tergantung pada masing-masing perusahaannya. Contoh-contoh pertanyaan di atas hanya merupakan contoh perusahaan yang paling sering diajukan oleh banyak jenis perusahaan saat tes interview.
Sikap yang Baik Saat Mengikuti Tes Interview
Dalam sesi tes interview selain tadi kita harus menjawab semua pertanyaan yang diajukan, juga tidak kalah pentingnya adalah sikap kita saat mengikuti tes interview. Bagaimana sikap yang baik saat interview, sebaiknya anda memperhatikan hal-hal berikut di bawah ini.Sebelum Interview satu hal yang perlu diingat, anda bukan sedang menghadapi sidang pengadilan perkara pembunuhan atau korupsi. Jadi kalau pun anda salah atau tidak bisa menjawab anda tidak akan dipenjara apalagi dibunuh. Anda hanya akan diajak ngobrol yang bersangkut-paut dengan diri anda sendiri.
- Berpakaian yang rapi dan sopan dan jangan berdandan berlebihan
- Jangan lupa berdo'a sebelum masuk ruang interview
- Ketika anda akan masuk ruang interview, lepaskan beban pikiran dan perasaan dengan menarik nafas panjang dan dalam, kemudian lepaskan dengan perlahan. Lakukan beberapa kali jika mungkin
- Saat anda masuk ruang interview, jangan langsung duduk sebelum dipersilakan duduk
- Ucapkan terimakasih dengan senyum ramah, ketika anda dipersilakan duduk
- Duduklah dengan rileks namun tetap sopan
- Perlihatkan wajah berseri yang penuh semangat
- Duduk dengan tegak sampai punggung anda menyentuh senderan kursi, tapi ingat bukan bersender.
- Sentuhkan punggung telapak tangan kiri dengan telapak dalam tangan kanan anda dan letakkan dengan menghadap ke atas di atas kedua paha
- Arahkan pandangan anda ke pewawancara dengan pandangan sopan dan hormat, jangan menundukkan kepala
- Dengarkan dengan baik setiap pertanyaan, dan jangan pernah memotong/menyela pertanyaan pewawancara
- Jawab setiap pertanyaan dengan runtut dan teratur
- Jika ada pertanyaan atau kata-kata yang kurang jelas banget, anda bisa memintanya dengan santun untuk diperjelas atau diulang. Namun jangan terlalu banyak untuk meminta mengulangi pertanyaan
- Setelah tes interview selesai jangan lupa ucapkan terimakasih.
Simak juga Video Tutorial Cara Membuat Curriculum Vitae yang Lebih Keren Menggunakan PowerPoint, Silakan klik Thumbnail di bawah ini!
Itulah barangkali yang perlu perhatikan saat mengikuti tes interview, semoga artikel ini ada manfaatnya. Jika ada saran, keritik atau pertanyaan, silakan tuliskan dalam komentar. Dengan senang hati BossTutorial akan menjawab secepat yang kami bisa.
Terimakasih sudah mampir ke blog www.Bosstutorial.com
Thanks for reading: Tips Cara Menghadapi Tes Interview Kerja agar Lolos
Tags:
hotinfo
1 Komentar
Makasih atas artikelnya, sangat bermanfaat.
BalasHapus